Aspek yang paling mendukung dalam berhasil tidaknya mengalahkan tanjakan dengan arus lalu lintas yang padat merayap, adalah rem tangan/hand rem. Di luar itu ada beberapa faktor penting lainnya seperti tenaga mesin, kekuatan kampas kopling, rem kaki, roda serta beban muatan.
Namun semua aspek penunjang di atas tidak akan sepenuhnya menunjang apa bila sang pengemudi belum mahir dalam memainkan rem tangan, rem kaki, kopling serta pedal gas. Apabila sang pengemudi terlalu sering memainkan setengah kopling secara terus menerus, maka kekuatan kampas kopling akan cepat berkurang dan akibatnya mobil akan kandas sebelum mencapai tujuan di karenakan kampas kopling yang hangus atau terbakar. Hal semacam ini pasti tidak anda inginkan, karena juga akan merugikan pengendara lain karena macet,di tambah lagi isi kantong anda akan terkuras karena harus mengganti kampas kopling. Berikut saya akan tuliskan bagi anda yang masih pemula cara mengemudi yang baik dan benar saat menghadapi jalan menanjak dan macet.
Cara Melibas Tanjakan
Hal-hal yang harus di perhatikan:
§ Meyakinkan mobil senantiasa pada tenaga puncaknya dengan menggunakan gigi 1 dan 2 untuk mobil tranmisi manual (MT) dan giigi pada posisi L1 untuk mobil tranmisi otomatis (AT)
§ Memainkan rem tangan seefisien mungkin.
§ Jika kita di haruskan berhenti, maka cara berhenti di jalan tanjakan dapat kita gunakan berbagai cara. Ada 3 (tiga) teknik atau cara berhenti di tanjakan yang sering digunakan, yaitu: Berhenti dengan rem tangan, berhenti dengan rem kaki, berhenti dengan setengah kopling/kombinasi antara gas dan kopling.
ü Berhenti dengan rem tangan: teknik ini merupakan cara yang aman jika berhenti di tanjakan yang cukup tinggi dan dalam waktu yang lama. Caranya: Injak Pedal Rem Kaki dan Pedal Kopling untuk menghentikan mobil, selanjutnya amankan mobil dengan menarik/mengangkat tuas Rem Tangan dan pindahkan persneling ke gigi netral. Jika akan berjalan kembali, pindahkan persneling ke gigi 1 (satu), tekan pedal gas, lepas kopling sampai terasa mobil sedikit bergetar, dan lepas/turunkan rem tangan pelan-pelan, jika sudah berjalan bantu dengan menginjak gas lebih dalam. Maka mobil akan melaju pelan-pelan tanpa mundur sedikitpun. Jika mobil mundur, berarti pedal kopling kurang diangkat/lepas dan pedal gas kurang diinjak.
ü Berhenti dengan rem kaki: Caranya adalah dengan menghentikan mobil sebentar, yaitu injak pedal kopling dan pedal rem kaki untuk menghentikan mobil. Selanjutnya jika ingin berjalan kembali: lepas atau angkat pedal kopling sedikit sampai terasa mobil sedikit bergetar (yang menandakan tenaga disalurkan ke gigi). Kemudian lepas rem kaki pelan-pelan dan setelah berjalan sedikit, bantu dengan menginjak gas. Bagus untuk tanjakan yang kurang tinggi dan berhenti sebentar.
ü Berhenti dengan setengah kopling / kombinasi antara kopling dan gas: yaitu jika kita di haruskan berhenti dalam waktu yang cukup singkat dan tanjakannya tidak terlalu tinggi, Caranya: hentikan laju kendaraan dengan menginjak pedal kopling dan menahan pedal gas sampai mobil berhenti. Jika ingin melanjutkan kembali perjalanan, maka lepas atau angkat pedal kopling pelan-pelan, selanjutnya bantu dengan menginjak pedal gas. Teknik ini memang dapat memboroskan bahan bakar (BBM) dan cepat merusak kanvas kopling, namun tidak ada salahnya jika ingin digunakan.
§ Dalam kombinasi antara kopling dan gas harus diatur atau sesuaikan antara kedalaman gas dan kopling, semakin dalam gas maka penginjakkan kopling akan semakin dalam begitu pun sebaliknya. Jika mesin terdengar meraung keras berarti kombinasinya belum seimbang, hal ini dapat diatasi dengan mengurangi penekanan pada kopling atau mengurangi penekanan pada gas dan menambah penekanan pada kopling.
Demikianlah tips dari saya yang saya dapat dari beberapa sumber dan sudah saya praktekkan sendiri, semoga tips di atas dapat membantu anda dan Terima Kasih sudah mampir.