Cara Kerja CDI Pada Motor

sistem cara kerja CDI pada sepeda motor
 Cara kerja CDI Motor - Selamat malam sahabat otomotif, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan informasi cara kerja CDI pada sepeda motor setelah sebelumnya yaitu tips safety riding sepeda motor yang mudah-mudahan bermanfaat untuk anda.

Kemarin ada bertanya pada saya bagaimana sistem kerja CDI yang benar, karena saya belum tau pada saat itu yh saya gak jawab. Namun karena sekarang sudah tau sistem kerjanya maka saya akan bagikan siapa tau anda juga membutuhkan informasi ini.

Cara Kerja CDI Sepeda Motor

cara kerja CDI sepeda motor
Pada era sebelum tahun 2000-an, umumnya sepeda motor memakai sistem pengapian CDI-AC. Serta pada era tahun 2000 hingga kini hampir dapat dikatakan seluruh motor sudah memakai sistem pengapian CDI-DC. Keuntungan dari sistem CDI-DC merupakan tegangan yang dihasilkan lebih stabil bila dibandingkan dengan sistem pengapian CDI-AC.

Cara kerja CDI DC sepeda motor

Pada saat magnet berputar bakal menghasilkan tegangan AC dalam bentuk induksi listrik yang berasal dari kumparan alias biasa di sebut spool. Arus listrik bakal dikirimkan ke CDI dengan tegangan antara 100-400volt, tergantung putaran mesin.

Selanjutnya arus bolak-balik (AC) yang berasal kumparan di jadikan arus searah (DC) oleh diode serta disimpan di kapasitor pada CDI unit.

Kapasitor tak bakal melepas arus sebelum komponen yang bertugas menjadi pintu (SCR) bekerja. Bekerjanya SCR jika sudah memperoleh sinyal pulsa dari kumparan/pulser CDI (Pulse generator)yang menandakan saatnya pengapian.

Dengan berfungsinya SCR tersebut, menyebabkan kapasitor melepaskan arus (discharge) dengan cepat. Kemudian arus mengalir ke kumparan primer koil pengapian dengan tegangan 100-400volt, kemudian terjadi induksi dalam kumparan sekunder dengan tegangan sebesar 15 KV hingga 20 KV. Tegangan tinggi tersebut selanjutnya mengalir ke busi dalam bentuk loncatan bunga api yang bakal membakar campuran bensin serta udara dalam ruang bakar.

Pemajuan saat pengapian terjadi dengan cara otomatis yaitu saat pengapian dimajukan bersama dengan bertambahnya tegangan pulser (pulse generator) dampak kecepatan putaran mesin motor.

Cara kerja CDI AC sepeda motor

Sistem pengapian CDI-DC hampir sama tutorial kerjanya dengan sistem pengapian CDI-AC, cuma pada sistem pengapian CDI-DC tegangan asalnya berasal dari bateray alias AKI (accu), bateray memberikan suplai tegangan 12V ke suatu  inverter (bagian dari unit CDI). Kemudian inverter bakal menaikkan tegangan menjadi kurang lebih 350V. Tegangan 350V ini selanjutnya bakal mengisi kondensor/kapasitor. Serta arus baru bakal dilepaskan ke koil apabila sudah ada perintah dari pulser CDI.

Keunggulan dari CDI-DC merupakan tegangan asalnya stabil sebab berasal dari baterai (aki), tak sama dengan pengapian sistem CDI-AC yang tegangannya naik turun ikut putaran mesin. Untuk motor SUZUKI di Indonesia, yang menggunakan CDI-DC pertama kali merupakan SHOGUN FD110.

Temukan Via Facebook