MODIFIKASI SATRIA FU DRAGBIKE: KLEP 27 MM, KNALPOT MEGAPHONE, 7,3 DETIK BEBEK TU 200CC!
Maniakmotor – Suzuki Satria FU Drag Bike ini menggunakan dua klep in berdiameter 27 mm. Ya iyalah, kan DOHC. Biasanya sih dengan 26 mm. Sedang payung klep buang tetap 23 mm. Logikanya memperbanyak arus masuk ke ruang bakar untuk diubah jadi energy atau tenaga di trek lurus. Potensi powernya bertambah.
Eh, langsung sikat 7,3 detik di Bebek 4T TU 200. TKP-nya di drag bikie Kenjeran, Sabtu malam 14 Februari 2015 lalu. Nah sehari sebelumnya, tuh motor baru selesai diracik oleh Cak Moed dari Malang, Jatim. “Eksperimen utama menambah 1 mm diameter klep punya tujuan akhir pada knalpot. Hasilnya memuaskan pada putaran mesin menengah ke atas,” kata Cak Moed yang bertubuh gempal itu.
Makin puas, karena catatan 7.3 bukan kebetulan. Besoknya di event Nganjuk dikebut Putra Bocil, joki sekaligus pemilik motor itu, berlari 7,360 detik. Perlu diingat catatan 7,3 detik sulit ditembus dengan sensor satu titik ala drag Jatim. Makanya layak dapat oli dan piston nih motor. Eh, maksudnya dapat bintang yang banyak.
Diameter klep yang membesar niscahya campuran udara dan bahan bakar debitnya meningkat. Durasi kem juga 'ngikut'. Sayang seribu sayang saat di bbm angka buka-tutupnya Cak Moed belum menjawab. Entahlah sengaja dirahasiakan atau lagi kehabihan pulsa. Heheee... bercanda bro!!!
Toh kata Cak Moed naiknya diameter klep punya sasaran yang pasti. Arus masuk bila tak disalurkan dengan sama besar pada pembuangan akan percuma. Artinya, Cak Moed telah berpikir awal tindakannya menambah diameter klep. Yakni soal poenggunaan knalpot terbaru yang disebut bagian dari pembuangan.
Knalpot baru inilah yang mengimbanginya. Kelihatan sih lehernya sangat landai. Tanda itu untuk putaran menengah ke atas seperti yang disebut tadi. Belum lagi susunan kerucutnya macam terompet alias megaphone. Tuh knalpot diklaim mampu menyumbang tenaga sekitar 2 dk.
Urusan tenaga bawah dikail dari perbandingan kompresi yang dinaikkan jadi 14,7:1. Kompresi tadi didapat dari bentuk puncak (dome) piston LHK yang punya diiameter 72 mm. "Tinggidome persisnya saya lupa. Pokoknya dibubut sampai ketemu angka komoresi yang diinginkan,” kata mekanik yang bengkelnya ada di Jl. Rejoyoso, Malang Selatan, Jatim itu.
Power atas-bawah itu disuplai karbu PWK 34 mm. Karbu ini memang sedang jadi pilihan di Bebek 4T 200. Dianggap bisa bekerjasama dengan volumetric yang diminta ruang bakar. Katanya sih settingnya mudah, juga tak gampang berubah kerja onderdilnya.
Terakhir disempurnakan lewat racikan rasio yang mirip seamless shift gearbox di MotoGP, hehe. Kalau di drag bike Indonesia sih disebut model 'matic'. Maksudnya tanpa jeda yang nyambung terus. Iramanya seperti nggak pindah-pindah gigi. Soal hitungan tiap gigi dan spek mesin lengkapnya bisa lihat di DATA MODIFIKASI.
DATA MODIFIKASI
Tim | : Sumber Alam GJ GIMB BOY |
Pemilik | : Putra Bocil |
Mekanik | : Cak Moed (CMT) |
Pembalap | : Putra Bocil |
Best time | : 7,3detik |
Alamat Bengke | : Jl. Rejoyoso Malang Selatan Jatim |
Tlp | : 082131668138 |
Motor | : Suzuki Satria FU |
Kelas | : Bebek 4 Tak Tu 200 cc |
Kompresi | : 14,7 : 1 (avgas) |
Piston | : LHK 72 mm |
Durasi Kem | : |
Lift klep | : - |
Klep | : in 27 mm, ex 26 mm |
Karb | : PWK 34 MJ : 122 PJ : 45 |
Kampas | : Standart modif |
Rasio | : (1) 13-30, (2) 15-24, (3) std, (4) std, (5)23-std, (6)26-std |
Cdi | : BRT I-Max timing tertinggi 40° pada 11000 rpm |
Koil | :YZ 4SS |
Knalpot | : VRG tipe Megaphone |
ban depan | : V-Rossi 50/90-17 |
Ban belakang | : Irc Eat My Dust 60/90-17 |