Tips Mudah Mengatasi Ban Masuk Angin
Berawal dari nyetir motor terus ngerasa ada yang aneh, kok rasanya gak stabil. Saya putuskan menepi dan cek ban depan belakang. Khawatirnya ada yang bocor. Setelah diamati dengan seksama dan dalam tempo yang tidak singkat, saya mendapati permukaan ban belakang yang agak melembung / benjol (jawa: mblenduk). Bingung harus bagaimana, saya tetap lanjutkan perjalanan, meski motor agak goyang karena permukaan ban belakang yang tidak rata lagi.
Sesampainya di rumah, saya tanya tukang bengkel langganan yang ibarat di MotoGP itu mechanic consultant. (Dari jaman saya kecil sampai sekarang ini, bengkelnya tetap tersohor dikalangan supir). Saya utarakan masalah ban belakang yang gak beres itu. Menurut penuturan mas-mas yang merupakan spesialis ban mulai sepeda pancal sampai ban truk gandeng itu, didapat kesimpulan bahwa ban belakang motor saya masuk angin. Apa bannya mesti dikasih antangin biar bisa sembuh ? ternyata tidak perlu.
Saya tanyakan apa solusinya, eh malah dijawab “ biarin aja “ , bener-bener ngeledek ini. Yaudah atas inisiatif pribadi, saya googling dan dipertemukan dengan salah satu blog yang isinya sesuai yang saya cari. Solusi yang ditawarkan adalah coblos permukaan ban yang melembung itu dengan jarum. Supaya udara yang terperangkap diantara ban dalam dan ban luar itu bisa keluar. Hmm . . agak ragu takutnya ntar malah bikin bocor ban. Tapi tak ada salahnya dicoba, karena dari hasil searching di web lain tidak ada kejelasan solusi. Ambil jarum lalu saya cobloskan di permukaan ban yang melembung itu dengan hati-hati. Takutnya keterusan sampai tembus ban dalam. Dirasa jarum sudah tembus ban luar, cabut, dan keluarlah suara angin (seperti suara ban kempes tapi pelan).
Saya amati terus, dan ternyata memang benjolannya perlahan-lahan hilang. Kemudian saya cari lagi titik benjolan lain yang mungkin masih ada, sambil saya tekan-tekan untuk memastikan tidak ada udara yang terperangkap lagi.. Singkat cerita ban belakang kini sudah normal kembali. Sayangnya akibat benjolan tersebut, tekstur kembangan ban tidak sama rata lagi. Sebelah kiri kembangan/ alur ban masih bagus, yang sebelah kanan alur agak berkurang karena pemukaan ban yang naik dan terkikis tidak rata akibat benjolan tersebut.
Kenapa dinamakan ban masuk angin?, karena ada udara yang terperangkap diantara ban luar dan ban dalam (cmiiw). Penyebabnya bisa bermacam-macam, menurut info dari berbagai sumber. Bisa jadi karena parkir di tempat yang panas (ini kata mekanik yang saya ajak ngobrol tadi itu), atau bisa karena kualitas karet ban dalam yang jelek sehingga tidak bisa singkron dengan ban luar, atau bisa jadi karena sewaktu menambal ban tidak pas penempatan ban dalam dan ban luarnya, jadi ada udara yang masuk. Ya semua itu bisa jadi.
Sebelum tahu cara ini, kepikiran apa mesti ganti ban ya, apa karena kualitas ban yang jelek ya, tapi kembangannya masih bagus gitu, sayang kalau harus ganti. Kini sekejap problem yang membelenggu itu bisa diatasi dengan mudah. Cukup modal jarum, atau peniti, atau sejenisnya, asal jangan paku, nanti lain lagi ceritanya. Oiya cara lain yang bisa dicoba selain dengan mencoblos permukaan ban, bisa juga dengan mengurangi volume angin pada ban, kan volume ban dalam jadi berkurang tuh, nah jadi udara yang terperangkap antara ban luar dan dalam bisa leluasa keluar,(imho).
Udah sih itu aja yang mau saya sharing kali ini. Saya yakin tidak sedikit juga yang punya problem serupa, jangan galau jangan risau. Semua akan indah pada waktunya, *tssahh . Semoga bermanfaat.